Sel. Jul 1st, 2025

BIREUEN – Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh mengutus enam orang dosen untuk mengikuti pelatihan sebagai pendamping Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di lingkungan madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen, pada Senin, 1 April 2024. Di antara mereka, dua orang adalah Dosen Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana IAI Almuslim Aceh.

Direktur Pascasarjana IAI Almuslim Aceh, Dr. Dhiauddin, menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mempercepat penerapan Kurikulum Merdeka di madrasah-madrasah di Kabupaten Bireuen. “Kami ingin memastikan bahwa para dosen dan guru di madrasah dapat memahami dan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan madrasah,” ujarnya. Dr. Dhiauddin berharap pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membekali peserta dengan keterampilan praktis yang dapat diimplementasikan langsung dalam proses pembelajaran.

Kegiatan yang berlangsung selama enam hari, dari tanggal 1 hingga 6 April 2024, diikuti oleh 36 peserta, termasuk kepala madrasah, pengawas madrasah, dewan guru, dosen, dan widyaswara, bertempat di Aula Kantor Kemenag Bireuen. Salah satu peserta, Dr. Saifuddin, juga menambahkan bahwa pelatihan ini sangat penting bagi pengembangan Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam. “Kami berharap para dosen Pascasarjana dapat menjadi agen perubahan dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Dengan pemahaman yang mendalam, mereka bisa memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kurikulum yang lebih relevan dan efektif bagi madrasah,” ujarnya.

Enam dosen yang ikut serta dalam pelatihan ini adalah Abdul Ghani, Diana, Hendri Julian, Sayuti, Dr. Dhiauddin, dan Dr. Saifuddin. Kegiatan Kurikulum berbasis komunitas ini dilaksanakan di Bireuen setelah sebelumnya dilakukan secara online melalui Massive Open Online Course (MOOC).

Materi pelatihan meliputi Teori Perubahan, implementasi perubahan paradigma pendidikan madrasah, praktik pembelajaran berdiferensiasi, asesmen, serta penyusunan desain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA). Selain itu, peserta juga dilatih dalam penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) dan pengembangan kapasitas tim kerja.

Pemateri kegiatan ini berasal dari Balai Diklat Kementerian Agama Provinsi Aceh, yaitu Dr. Fadliadi, Mutia Fariha, dan Dr. Qadriyah. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan di madrasah Kabupaten Bireuen dan memperkuat kemampuan dosen dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam.

Dengan semangat kolaborasi dan komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, IAI Almuslim Aceh bertekad untuk terus mendukung pengembangan kurikulum yang inovatif dan relevan, demi menciptakan generasi yang lebih baik di masa depan.